FAJAR.CO.ID, JAKARTA-- PT Astra Graphia Tbk (ASGR) (“Astragraphia”) membukukan laba bersih sebesar Rp37 miliar, naik 10% dibandingkan periode yang sama di tahun 2020 meskipun pendapatan bersih konsolidasian menurun 15%. Peningkatan laba bersih terutama dikontribusikan dari peningkatan margin laba bruto, optimalisasi biaya operasional, serta beban bunga yang lebih rendah. Biaya operasional turun sebesar 5% karena adanya perbaikan pada beberapa pos pengeluaran, hal ini selaras dengan strategi manajemen untuk melakukan adaptasi, mitigasi, dan mengedepankan operational excellence dalam setiap proses di seluruh lini bisnis.
Hendrix Pramana – Presiden Direktur PT Astra Graphia Tbk mengatakan, “Gelombang pandemi Covid-19 yang kembali menghantam untuk kedua kalinya di akhir Juni 2021 memberikan dampak signifikan pada penurunan tingkat aktivitas di lingkungan perkantoran. Hal ini menjadi penyebab utama penurunan pendapatan bersih dari unit usaha Solusi Dokumen dan Solusi Perkantoran, sementara pendapatan bersih dari unit usaha Teknologi Informasi meningkat. Keberhasilan Pemerintah dalam melakukan penanganan pandemi Covid-19 diharapkan dapat menunjang perbaikan pendapatan Astragraphia di kuartal terakhir tahun 2021.”
Dengan tetap memperhatikan kondisi keuangan, Astragraphia telah melaksanakan pembayaran dividen interim sebesar Rp7 per lembar saham, naik 40% dibandingkan tahun lalu, kepada para pemegang saham Perseroan pada tanggal 22 Oktober 2021.
Untuk mengantisipasi kondisi bisnis hingga akhir tahun, di mana kondisi pelanggan masih akan terdampak oleh situasi pandemi Covid-19, Astragraphia tetap berkomitmen untuk menghadirkan nilai tambah pada produk dan layanan, agar tetap relevan dan senantiasa menjadi mitra pilihan utama pelanggan.