FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar memastikan akan melakukan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tingkat SD mulai 4 November. Hanya saja dilakukan terbatas.
Setiap kecamatan pada tahap simulasi lima sekolah. Tiga sekolah negeri dan dua swasta.
Sementara di Makassar, ada 15 kecamatan. Akan tetapi khusus di Kecamatan Sangkarrang sudah melakukan PTM lebih awal karena perkembangan kasus Covid-19 masih bisa dikendalikan.
Sehingga 70 SD yang akan menggelar PTM di 14 kecamatan di Makassar.
Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar, Amalia Malik mengatakan penetapan sekolahnya akan dirampungkan pada Senin 1 November.
“Nanti di situ baru dikeluarkan nama-namanya berdasarkan kondisi kesiapan prokes-nya,” ujarnya, Kamis, (18/10/2021).
Mekanismenya dipastikan tidak jauh berbeda dengan SMP yang sudah lebih dahulu menggelar tatap muka selama dua pekan terakhir.
Persyaratan utama adalah persetujuan dari orang tua. Selain itu, jumlah siswa akan dibatasi 50 persen dari kapasitas. Mereka akan mengikuti kelas tatap muka secara bergantian.
Perbedaannya hanya terletak pada vaksinasi Covid-19. Siswa SD belum disuntik vaksin karena tidak memenuhi syarat usia.
"Kalau SD kan memang tidak boleh divaksin, tapi kita berharap imunnya anak-anak itu sehat dan baik," ujarnya.
Meski tidak divaksin, Amalia memastikan pelaksanaan PTM akan dilakukan dengan sangat ketat, utamanya bagi tenaga pendidik yang diharuskan sudah divaksin dan diswab antigen secara berkala.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengatakan anak pada jenjang SD hampir semua dibawah 12 tahun. Peserta didik dibawah 12 tahun masih belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 seperti pelajar tingkat SMP dan SMA.