Kehadiran perusahaan dibawah komando Mufti Arimurti, yang menjadi perusahaan semen BUMN terbesar di Kawasan Timur Indonesia ini sangat memberi dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar perusahaan dan pelabuhan yang berlokasi di Desa Bulu Cindea ini.
Taman Wisata Mangrove yang dikelola lewat program Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT Semen Tonasa ikut berkontribusi nyata mengubah kawasan yang dulunya kumuh di pesisir Bulu Cindea itu menjadi kawasan ekowisata tidak hanya di Kabupaten Pangkep melainkan juga di Indonesia. Itu tak lepas dari capaian pemerintah membawa Desa Bulu Cindea sebagai desa wisata.
Tokoh Masyarakat Desa Bulu Cindea, Made Ali menjelaskan program desa wisata yang ada di desanya itu, tidak terlepas dari peranan masyarakat dalam meningkatkan desa menjadi lebih mandiri dan sumbangsih utama dari perusahaan persemenan yang berdiri di kawasan desanya itu.
Pihaknya menawarkan eksotisme mangrove di pesisir pantai untuk memanjakan pengunjung yang datang. Dia menyebut, pengelolaan hutan wisata bakau atau mangrove itu langsung oleh masyarakat sekitar. Pihaknya juga menyediakan home stay dan pusat infornasi wisata serta transportasi bentor dan sepeda gunung untuk pera pengunjung yang datang.
"Dikelola langsung oleh masyarakat melalui Bumdes. Ini tidak lepas dari sumbangsih yang besar dari perusahaan Semen Tonasa. Olehnya itu kita kuta ingin perogram ini terus berkelanjutan. AJadi mereka yang terlibat mengelola objek wisata mangrove ini langsung masyarakat sekitar," paparnya.