FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Proses penggalian pipa Jaringan Gas (Jargas) Rumah Tangga di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo mulai dikeluhkan. Lantaran membuat truk terperosok di bekas galian.
Ketua DPRD Wajo Andi Alauddin Palaguna berharap, pihak pelaksana proyek pembangunan Jargas dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM). Dapat meminimalisir potensi kecelakaan yang diakibatkan dari galian tersebut.
"Lubang-lubang itu memang harus diberikan pita atau sejenisnya. Memang membahayakan bagi pengguna jalan, ketika lubang dibiarkan tanpa pembatas," ujarnya, Senin, 1 November.
Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Bupati Wajo Amran Mahmud mengenai semua permasalahan yang diakibatkan oleh proses penggalian dan pemasangan Jargas.
Ssupir truk, Emmang, mengaku, truknya terperisok di bekas galian, Sabtu, 30 Oktober kemarin. Melaju dari arah Jalan Andi Macca Amirullah menuju ke Jalan Lacilellang.
"Pas belok ke Lacilellang, ban belakang sebelah kanan tersangkut. Ternyata masuk ke bekas galian Jargas," jelasnya.
Dia mengaku, lubang galian yang sudah ditanami pipa gas itu belum sempurna dipadatkan. Sehingga ban mobil truk terperosok. Lantaran bekas galian itu tidak diberikan police line, sebagai tanda adanya galian.
"Sangat membahayakan, karena lubang-lubang ini banyak yang tidak dikasih garis. Tanda. Para pengguna jalan diharapkan lebih waspada dan berhati-hati. Cukup dalam masuk," imbaunya.
Saat evakuasi. Muatan truk terpaksa dibongkar semua. Untuk memudahkan ban keluar dari galian Jargas.
Tim Pelaksana PT. PGAS Solution, Riyadh memilih bungkam saat dikonfirmasi adanya truk terperosok di galian Jargas. Saat di hubungi terkait progres proyek dari program Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) enggan memberikan jawaban. (man/ADV Humas DRPD Wajo)