Sedangkan. Kepala Perpusnas Muhammad Syarif Bando menyampaikan pembangunan perpustakaan ini, merupakan salah satu tindak lanjut kebijakan Presiden Joko Widodo dalam rangka mendukung peningkatan SDM unggul menuju Indonesia maju.
"Apa yang dilakukan oleh Bupati Bone dengan membangun perpustakaan, menjadi investasi yang besar dalam peningkatan kualitas SDM di Kabupaten Bone," ujar Syarif Bando.
Adapun anggaran untuk Sulawesi-Selatan untuk tahun 2021 digelontorkan Rp64 miliar untuk pembangunan perpustakaan di Sulsel. Termasuk di Bone, Toraja, Toraja Utara, Makassar dan Gowa. Dan tahun 2022 akan semakin ditingkatkan.
Dikatakan, perpustakaan menjadi bagian dari ruang terbuka untuk semua masyarakat. Keberadaan perpustakaan, lanjut Syarif, bukan hanya sebagai penjaga peradaban melainkan pencipta peradaban.
"Kami berharap infrastruktur yang sudah disiapkan ini dapat bermanfaat dan menjadi ikon peradaban masyarakat Bone," ungkapnya.
Ia berharap, perpustakaan ini memberikan kontribusi untuk kembali mengungkap sejarah panjang dan sejarah besar orang-orang Bone.
"Karena sejaranya bukan hanya di Bone, Sulsel, Indonesia. Jika anda membaca satu buku tentang kerajaan di Asia Tenggara, terutama kekuasaan di Malaysia itu asalnya dari sini dan itu bukunya ada di Perpustakaan Nasional," pungkasnya.
Sedangkan Bupati Bone, Andi Fashar Padjalangi menyebutkan gedung ini dibangun pada tahun 2020 namun terkena refocusing, karena pandemi Covid-19. Kemudian dianggarkan kembali dan selesai dibangun pada tahun 2021. Ia berharap perpustakaan ini tidak hanya tempat membaca buku tetapi dapat menjadi lokasi edukasi bagi masyarakat.