HUT Kota Makassar, AUHM Harap Keringanan Bagi Pelaku Usaha Hiburan

  • Bagikan

"Mereka biasanya baru buka pada jam segitu dan diwajibkan tutup pada jam segitu juga. Bagaimana bisa mereka bertahan hidup kalau operasionalnya dibatasi dan ruang gerak mereka diawasi, sementara kebiasaan usahanya diharapkan untuk bisa beradaptasi secara tidak wajar," kata dia.

Selama masa pandemi, Zul berharap pemerintah bisa bijaksana terhadap usaha-usaha yang terdampak langsung, baik bagi karyawan maupun para pengusahanya.

Mengingat beban mereka sangat luar biasa dalam kurung waktu lebih kurang 19 bulan lamanya ini. (12 X 2 pekan).

"Apalagi selama waktu tersebut, bantuan 'satu biji' beras pun tidak mereka dapatkan dari pemerintah, sementara pemerintah pusat juga seenaknya menerbitkan pembatasan kegiatan tanpa ada solusi bagi karyawan dan pengusaha," sebutnya.

"Jadi menurut kami, harusnya pemerintah itu merasa malu, karena seenaknya melakukan pembatasan dan penutupan usaha selama PSBB dan PPKM berjilid-jilid, yang nyata-nyata hanya menyengsarakan karyawan dan pengusaha, tanpa dibarengi upaya memberikan batuan atau solusi yang bisa meringankan beban ekonomi dan penderitaan mereka," sambungnya kemudian.

Menurutnya, andai saja pemerintah bisa lebih bijaksana, harusnya sebelum perpanjangan PPKM, logistik dan sembako itu seharusnya juga disiapkan sesuai batas waktu perpanjangan PPKM itu setiap minggunya.

Bukan hanya sekali dalam setahun, apalagi kalau hanya sembako dengan nilai total seharga Rp100.000, lalu ramai diberitakan sebagai bahan pencitraan tapi tidak menyentuh pihak yang benar-benar terdampak. Malah buntutnya banyak yang di korupsi.

  • Bagikan

Exit mobile version