FAJAR.CO.ID, SENGKANG -- Masyarakat Desa Mannagae Kecamatan Tanasitolo mengeluhkan masalah pertanian. Petani kadang tidak kebagian air irigasi.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua II DPRD Wajo Andi Senurdin Husaini saat ditemui di ruangan kerjanya, Rabu, 10 November.
Kata dia, saat melakukan reses di Mannage, Selasa, 9 November kemarin. Masyarakat setempat menyuarakan persoalan di bidang pertanian dan perikanan. Namun dominan masalah pertanian, mulai pupuk hingga irigasi.
"Banyak petani mengeluh sawahnya tidak kebagian air irigasi," ujar Andi Senurdin.
Hal itu disebabkan karena meningkatnya percetakan sawah. Tidak tersuplai secara maksima, membuat petani memakai pompanisasi.
"Kondisi ini juga dapat menimbulkan masalah. Karena rata-rata sekarang petani melakukan pompanisasi dengan elpiji 3 kg. Bisa menimbulkan kelangkaan, karena kebutuhan meningkatkan," paparnya.
Petani setempat, Darmin mengaku, tidak maksimalnya suplai air irigasi ke sawah, berdampak terhadap hasil panen.
"Musim kemarau dulu air sangat susah. Panen kami menurun," terangnya.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Wajo, Muhammad Ashar menilai, permasalahan air disuarakan warga Mannagae disebabkan karena kurangnya debit air dari hulu irigasi.
"Mumgkin debit air yang kurang. Namun kita akan turun dalam waktu dekat," tutupnya. (man)