Atlet Bulutangkis Minim Pembinaan, AFA Sebut Sosok Karta Jayadi Layak Pimpin PBSI Sulsel

  • Bagikan

FAJAR.CO.ID, MAKASSAR-- Ketua Badminton Lovers Sulsel, Andi Fajar Asti (AFA) prihatin dengan prestasi bulutangkis di Sulsel. Terbukti dalam PON XX di Papua, atlet Sulsel tak bisa berbicara banyak.

"Kegagalan di PON Papua adalah fakta minimnya pola pembinaan atlet bulutangkis Sulsel. Saya sangat prihatin dan menyayangkan kacaunya pola pembinaan atlet bulutangkis Sulsel," kata Andi Fajar kepada Fajar.co.id, Selasa (16/11/2021).

AFA menyebut pengurus PBSI Sulsel tidak memiliki skema dan pola pembinaan yang lebih sistematis dan lebih terarah.

"Beberapa yang harus dibenahi ditubuh PBSI Sulsel adalah pola pembinaan atlet yang lebih terarah, sistem pengelolaan organisasi yang lebih partisipatif, tournamen yang berjenjang, transparansi pengelolaan keuangan, dan penguatan organisasi melalui koordinasi yang kuat internal dan pengurus kabupaten/kota PBSI," sebutnya.

Karena itu, dirinya menjelaskan PBSI Sulsel butuh karakter kepemimpinan yang punya visi besar dan punya perspektif membangun bulutangkis.

Kendati demikian, dirinya tetap memberi apresiasi setinggi-tingginya kepada Devo Kaddafi atas usahanya memimpin PBSI Sulsel selama 2 periode yaitu tahun 2013 - 2021.

"Saya kira 8 tahun di sulawesi selatan sudah cukup dan disarankan fokus sebagai dewan Pengawas PBSI Pusat," jelasnya.

Menjelang Musyawarah Provinsi (Musyprov) PBSI Sulsel, AFA berharap Devo Kaddafi selaku ketua umum PBSI Sulsel sebaiknya menyerahkan kepemimpian selanjutnya kepada orang yang tepat yaitu punya komitmen membangun bulutangkis.

  • Bagikan