Pada podcast yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Amran Mahmud menyampaikan kisah inspiratif yang mengilhami dalam menghindari korupsi adalah cerita tentang Jaksa Agung Baharuddin Lopa.
Menurutnya, Baharuddin Lopa adalah ikon antikorupsi di Indonesia. Namanya harum sebagai jaksa agung yang tegas dan tidak pandang bulu dalam penegakan hukum. Juga sangat galak terhadap tiap tindak tanduk yang menjurus ke korupsi.
Begitu juga saat disinggung soal solusi pemberantasan korupsi, Amran Mahmud menyampaikan bahwa salah satu langkah efektif dalam memberantas korupsi dengan penerapan teknologi. Selain itu, implementasi tata kerja yang mengurangi kontak langsung antara pemberi layanan dengan penerima layanan.
"Seperti penggunaan transaksi nontunai dalam setiap transaksi keuangan yang menggunakan APBN dan APBD yang saat ini sudah diterapkan di Kabupaten Wajo. Begitu juga penyelenggaraan pengadaan barang dan jasa berbasis elektronik melalui LPSE," ucapnya.
Kemudian yang paling penting, lanjutnya, adalah menginternalisasi budaya antikorupsi ke dalam lingkungan pemerintah daerah dan masyarakat. Dengan begitu, tidak ada lagi yang berusaha mengakali sistem yang ada untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
"Misalnya melalui penanaman nilai-nilai agama, etika, dan moral dalam setiap tindakan yang dilakukan," tuturnya.
Sementara Djusman AR yang juga dikenal Aktivisi Koalisi Masyarakat Anti-Korupsi (KMAK) Sulsel, mengurai berbagai potensi korupsi yang rawan terjadi di pemerintahan. Sehingga perlu komitmen bersama untuk memberantas, dan melakukan pencegahan. (*/fnn)