FAJAR.CO.ID, BANTAENG -- Kabupaten Bantaeng terus menjadi lokus studi penyelenggaraan program SLRT (Sisten Layanan Rujukan Terpadu). Terbaru, jajaran pemerintah Kalimantan Selatan dan Sulawesi Barat, yang datang berguru ke tanah Butta Toa.
"Ini sebuah sejarah. Empat wakil bupati dan wakil walikota sekaligus, datang mengunjungi Bantaeng dalam satu momentum," ucap Wakil Bupati Bantaeng, Sahabuddin, disela-sela kunjungan jajaran pemerintah Kalimantan Selatan, Senin, 15/11/2021.
Rombongan pemerintah Prov. Kalsel memang turut menyertakan sejumlah perwakilan kabupaten. Empat di antaranya dihadiri langsung oleh kepala daerah dari masing-masing kabupaten.
Kunjungan ini merupakan bagian dari studi komparasi program pengentasan kemiskinan. Terutama dalam proses penyelenggaraan program SLRT.
"Mudah-mudahan kunjungan ini bisa memperkaya wawasan kami dalam penanganan masalah kemiskinan di daerah," harap Wakil Bupati Kabupaten Balangan, H. Supiani saat bertandang ke UPT Sipakatau, Kantor Puskesos-SLRT.
Didampingi Manager SLRT Bantaeng, A. Shernylia Maladevi, rombongan pemerintah Kalsel banyak mengulik terkait kebijakan. Selain itu, mereka juga fokus ke sistem dan mekanisme kerja yang diterapkan Puskesos SLRT Bantaeng. Khususnya dalam upaya menekan angka tingkat kemiskinan.
Hal ini tak lepas dari kesuksesan Bantaeng, dalam penyelenggaraan program dari Kementerian Sosial tersebut. SLRT Kabupaten Bantaeng bahkan tampil menjadi percontohan nasional.
Turut hadir pada kesempatan itu, Wakil Walikota Banjarbaru, Wartono, Wabup Kabupaten Hulu Sungai Utara, H. Husairi Abdi, Wabup Tanah Bumbu, Muhammad Rusli, dan Koordinator Puskesos-SLRT Prov. Kalsel, Hj. Diyah Anur Yani.