FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Era Kebiasaan baru ragam karya dibuat anak muda. Salah satunya aplikasi pengumpul sampah plastik dan sampah masker yang menumpuk selama pandemi.
Diberi nama Plastic Reborn 3.0. Memperlancar proses pengumpulan sampah. Juga membuka lapangan pekerjaan, masyarakat, pemulung dan pengepul bisa menjual sampahnya melalui aplikasi ini.
CEO dan Founder MallSampah, Adi Saifullah Putra, mengungkapkan Makassar terletak di wilayah pesisir Indonesia yang rentan terhadap berbagai ancaman pencemaran lingkungan. Termasuk sampah yang berasal dari daratan.
Apalagi selama pandemi, kata Adi dari data Plastic Bank Indonesia dan Mall Sampah Makassar dalam program Plastic Reborn 3.0, dicatat lebih dari 14 juta, atau setara dengan 293 ton botol plastik PET dari wilayah Lombok dan Makassar selama sebulan.
" pandemi sampah di Makassar terbilang cukup banyak. Pasalnya ada tambahan sampah masker maupun sampah plastik pembungkus makanan," ucapnya.
Sebab kata Adi, kebanyakan orang selama pandemi banyak yang melakukan transaksi pesan online yang mengakibatkan banyak bungkusannya dari plastik yang berdatangan di Kota Makassar.
“Melihat ini kami bekerjasama dengan Coca Cola Foundation membuat aplikasi Plastic Reborn 3.0 dan mempekerjakan masyarakat dalam proses pengumpulan sampah," ucapnya.
Dengan aplikasi tersebut kata Adi, mereka dapat memilih pesanan mana yang akan diambil dan mencatat semua kegiatan, penjualan serta pendapatan mereka ke dalam sistem.
Ketua Pelaksana Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) Triyono Prijosoesilo mengungkapkan, melalui inisiatif Plastic Reborn 3.0, para pemulung dan pengepul mendapatkan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas lewat penggunaan teknologi.