FAJAR.CO.ID, WAJO - Klaim Sufriadi Arif sebagai Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Wajo menuai polemik. Kader senior di internal partai berlambang Ka'bah di Bumi Lamaddukelleng tegas menolak Sufriadi.
Mereka siap tinggalkan PPP jika DPP maupun DPW memaksakan kehendak atau tidak menerima harapan mayoritas formatur.
Yusmianti U Cauga dan Damri adalah tokoh senior PPP yang pernah menjadi anggota DPRD Wajo dengan tegas menolak keputusan DPP jika menunjuk Sufriadi Arif sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Wajo.
"Tidak ada gunanya Muscab yang telah memilih formatur yang bertugas menyusun kepengurusan jika akhirnya orang yang tidak disepakati formatur menjadi Ketua DPC," ujar Yusmianti.
"Lebih baik Muscab ditiadakan saja, jika akhirnya DPP yang akan menentukan Ketua. Dan Kami berharap Ketua DPW bersama jajaran menyikapi hal ini dan mempertanyakan ke DPP, karena ini bentuk inkonsistensi DPP terhadap aturan main yang telah dibuat," tegas Istri Kepala Desa Salobulo ini.
Terpisah, Damri juga menyesalkan adanya klaim Sufriadi Arif. Menurutnya etika politik harus dikedepankan oleh seorang politisi. Jangan karena ambisi dan arogansi kemudian seakan tidak menghargai mekanisme partai.
"Kita sepakat Muscab tidak memilih Ketua tapi memilih formatur namun perlu digarisbawahi bahwa formaturlah yang menyusun kepengurusan. Dan ini jelas dalam PO No. 1 tahun 2021 Pasal 13 Poin 8 bahwa formatur bertugas menyusun pengurus harian DPC, Pimpinan Majelis (Syariah, Pakar dan Pertimbangan) DPC," ujar Damri.