FAJAR.CO.ID, MAROS -- Angka kemiskinan di Kabupaten Maros menunjukkan tren penurunan. Di mana pada 2016, presentase penduduk miskin sebesar 11,41 persen, dengan jumlah kemiskinan sekitar 39,020 orang. Sementara di tahun 2020 menurun hingga 9,74 persen dengan jumlah penduduk miskin sekitar 34.620 orang.
Itu diungkapkan Wakil Bupati Maros, Suhartina Bohari, saat membuka Rapat koordinasi (Rakor) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, Selasa 30 November du Baruga A Kantor Bupati Maros.
Dijelaskan Suhartina penurunan ini disebabkan banyaknya program kegiatan pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Diantaranya Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT).
"Selain itu peningkatan infrastruktur utamanya pembangunan jalan yang dilakukan, tentunya berdampak pada pemulihan ekonomi masyarakat," ungkapnya.
Dia mengurai untuk penduduk miskin tahun 2019 sebanyak 34.850 jiwa menurun di 2020 menjadi 34.620 jiwa. Sehingga presentase kemiskinan turun dari 9,89 persen menjadi 9,74 persen 2020.
"Jadi ada penurunan di tahun 2020 sekitar 0,15 persen," sebutnya.
Dia juga mengatakan, pada rakor ini kali ini bertujuan untuk mendapatkan data terbaru mengenai jumlah penduduk miskin yang ada di Kabupaten Maros. Terutama dimasa pemerintahannya sekarang ini.
"Kami masih menggunakan data yang lama, maka dari itu saya minta data yang dimulai dari nol di pemerintahan yang baru ini," ungkap mantan Anggota DPRD Maros ini.
Menurutnya, angka kemiskinan di Maros saat ini salah satunya pengaruh Covid-19.