FAJAR.CO.ID -- Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin bekerja sama dengan Direktorat Aneka Kacang dan Umbi (AKABI), Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Republik Indonesia melakukan upaya pengembangan budidaya kedelai di Pulau Sulawesi.
Upaya tersebut salah satunya dengan penyelenggaraan workshop dan pertemuan petani Kedelai Program Pendampingan Pengembangan Budidaya Kedelai yang berlangsung di Kabupaten Bone dan Kabupaten Wajo pada Minggu (28/11) hingga Selasa (30/11/2021).
Kegiatan ini merupakan rangkaian program pendampingan pengembangan budidaya kedelai yang telah berlangsung sejak Agustus 2021 pada 19 Kabupaten di empat Provinsi yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Dekan Fakultas Pertanian Unhas, Prof. Dr. Sc. Agr. Ir. Baharuddin, menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam mewujudkan swasembada pangan kedelai. Komoditas ini menjadi salah satu sumber bahan pangan utama Indonesia, sehingga kebutuhan masyarakat cukup tinggi. Kunci utama pengembangan dan budidaya kedelai ada di faktor harga. Indonesia sangat mungkin mewujudkan swasembada kedelai selama harga jual bisa dikendalikan.
"Kita mengharapkan kegiatan ini akan mendorong peningkatan hasil budidaya tanaman kedelai para petani. Pendampingan dan pengawalan teknologi produksi kedelai merupakan bentuk dukungan dalam upaya percepatan peningkatan produksi kedelai di Indonesia Timur. Hal ini merupakan bagian dari implementasi pencapaian target peningkatan produksi kedelai nasional," jelas Prof Baharuddin.