FAJAR.CO.ID, LUWU UTARA — Dengan penguatan Puspaga, diharapkan dapat terus menekan angka perkawinan anak. Ini disampaikan Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani saat membuka kegiatan peningkatan kapasitas Puspaga (Pusat pembelajaran Keluarga) dan pembuatan sistem rujukan penanganan perkawinan anak di Luwu Utara pada program Berani atau dukungan untuk scaling up & replikasi model pencegahan perkawinan anak, selasa (04/1) di aula Hotel remaja, Masamba.
Kegiatan ini adalah hasil kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Luwu Utara bersama dengan Pemprov Sulsel, Lembaga Pemberdayaan Perempuan (LPP) Bone, Gerakan Berani, Canada, dan Kantor wilayah Unicef untuk Sulawesi dan Maluku.
Kita ingin meningkatkan penguatan Puspaga, apalagi penguatan mulelui anggaran sudah ada. Olehnya jangan menunggu kewajiban itu tapi bagaimana agar penguatan ini benar berdampak dalam menekan angka perkawinan anak minimal mencegah perkawinan anak itu sendiri. Namun tentunya ini butuh dukungan dari semua pihak, kita tidak bisa sendiri,” terang Bupati Indah.
Indah melanjutkan, sudah saatnya untuk bagaimana mengkonvergensikan masalah tersebut, atau pendekatan penyampaian intervensi yang dilakukan secara terkoordinir, terintegrasi, dan bersama-sama, seperti yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam menurunkan angka stunting, yaitu kovergensi stunting, dan itu terbukti berhasil dilakukan.
Harapannya, semua pihak ambil bagian atau pro aktif dalam menekan angka perkawinan anak, itu tadi bisa dengan kovergensi. Manfaatkan kegiatan ini sebaik-baiknya dan yang paling penting bagaimana kita kemudian bisa menerapkannya di tempat kita masing-masing,” jelasnya.