Atas capaian tersebut, Tahun 2022 ini, REI kembali menargetkan sebanyak 400 ribu rumah. 70 persen dari target tersebut merupakan perumahan sederhana.
Sekertaris REI Sulsel, Abdul Malik Ibrahim juga menyambut baik kebijakan insentif dari pemerintah tersebut. Ia berharap kebijakan ini mampu mendorong minat masyarakat membeli rumah, khususnya segmen komersil.
"Kita harapkan insentif ini membuat sektor properti bisa cepat pulih. Kita syukuri itu karena memang ini masih sangat kita butuhkan, terutama bagi user, karena PPN memang selama ini ditanggung user," ujarnya.
Malik mengatakan, kinerja penjualan rumah di Sulsel untuk tahun 2021 lebih baik dibandingkan tahun 2020. Dimana ada peningkatan sebesar 20 persen.
"REI Sulsel target tahun kemarin sekitar 20.000 lebih unit bisa terjual. Itu sudah termasuk subsidi dan komersil. Subsidi 100 persen trealisasi. Kalau komersil sekitar 80 persen," katanya.
Menurut dia, pertumbuhan sektor properti sangat bergantung pada pemulihan ekonomi secara keseluruhan. Jika ekonomi membaik, maka peluang investasi akan naik, dan biasanya investasi selalu pada rumah dan emas.
"Hambatan pasti Covid-19 memperngaruhi semua sektor ekonomi. Orang properti berharap pertumbuhan ekonomi bisa bagus, karena ujung dari investasi kalau bukan properti yah emas," tandasnya.
Wakil Ketua DPD REI Sulsel Bidang Perbankan, Mustajab Mudji mengatakan, berbicara tentang PPN DPT, sasarannya adalah rumah komersil. Ia melihat dorongan atas kebijakan ini sangat baik. Terbukti, penjualan rumah komersil dirasakan pengembang jauh lebih baik di tahun 2021.