Koordinator Pendamping KT Harapan Mulya, Ahmad Kariman mengungkapkan, budi daya padi SRI Organik tak hanya meningkatkan kesejahteraan petani, tetapi juga mendorong kemandirian untuk memanfaatkan sumber alami sebagai pupuk dan pestisida. Biaya operasional pun bisa ditekan karena petani tidak perlu membeli pupuk dan pestisida kimia.
“Nilai jual padi SRI Organik lebih tinggi daripada padi konvensional. Terlebih melalui budi daya ini, kami turut berpartisipasi memperbaiki ekosistem dengan menanam produk makanan sehat yang ramah lingkungan dan tanpa residu kimia,” kata Kariman.
Selain pembinaan dan pendampingan, PT Vale juga mendukung penyediaan berbagai sarana dan prasarana untuk menunjang efisiensi dalam pengelolaan pertanian, antara lain tiga unit mesin combine, alat penyiangan manual dan mesin, lantai jemur, mesin chopper, dan gudang mesin pengeringan gabah.
Pada awal tahun ini, Program PPM PT Vale merencanakan penambahan tiga unit mesin combine agar proses panen berlangsung lebih cepat, termasuk alat penyiang padi/gasrok dan oven pengering gabah sebagai inisiatif pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG) dan pengabdian pada masyarakat dari Akademi Teknik Sorowako-YPS.
Di sisi lain, para petani masih menghadapi tantangan dalam aspek pemasaran. Untuk mengoptimalkan penyerapan, Program PPM PT Vale berupaya meningkatkan kerja sama dengan berbagai pihak. Ardian menjelaskan, pemasaran beras SRI Organik selama ini difasilitasi oleh Asosiasi Petani SRI Organik (APSO), salah satunya turut menyuplai catering bagi Karywan PT Vale yang menyajikan menu sehat berbahan organik setiap Rabu.