FAJAR.CO.ID, BANTAENG - Memasuki awal tahun 2022, Dinas Kesehatan Bantaeng bergerak cepat melakukan langkah antisipatif peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).
Dari data yang diperoleh, tercatat di awal Januari 2022 terdapat 6 kasus DBD yang tersebar di berbagai tempat.
Langkah-langkah yang diambil adalah Penyelidikan Epidemiologi (PE), Pembagian Abate (Abatesasi), dan Fogging Focus serta Promosi Kesehatan akan pentingnya kebersihan lingkungan.
“Hari ini kita melakukan fogging di Kelurahan Pallantikang sebanyak dua lokus setelah berkoordinasi dengan Lurah Pallantikang,” kata Kabid P2 Dinas Kesehatan Bantaeng, dr Armansyah.
Kepala Dinas Kesehatan, dr Andi Ihsan menyampaikan, upaya terpenting dalam memutus mata rantai penularan DBD adalah memassifkan Pemberantasan Sarang Nyamuk atau PSN.
“Upaya terpenting dalam memutus mata rantai penularan DBD adalah memassifkan kegiatan PSN dengan menggerakkan masyarakat melakukan kegiatan bersih-bersih lingkungan dengan mempedomani Prinsip 3 M Plus,” jelas Andi Ihsan.
3M Plus terdiri dari menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es, dan lain-lain.
Menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain-lain. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk
Sedangkan plus-nya yaitu, menaburkan bubuk larvasida atau abate pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan. Menggunakan obat nyamuk atau oleskan lotion anti nyamuk pada bagian kulit untuk mencegah gigitan nyamuk.