Sulawesi memiliki karakteristik geografis kepulauan dan beberapa pegunungan sehingga terdapat beberapa daerah yang terisolir dikarenakan akses untuk menuju tempat lainnya terhalang karena medan yang dilalui cukup ekstrem ataupun terpisah cukup jauh dari daratan. Hal ini tak menyurutkan langkah Pertamina untuk menghadirkan energi di daerah tersebut dengan harga sama seperti yang dinikmati masyarakat di perkotaan.
"Dengan tantangan distribusi serta berbagai tantangan yang dihadapi, tidak membuat Pertamina pantang surut, bahkan menjadi motivasi untuk sepenuh hati melayani saudara-saudara kami di seluruh wilayah NKRI,” ujar Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali.
Menurut Laode, penyediaan dan pendistibusian energi yang handal di berbagai sektor laksana urat nadi yang akan menggerakkan aktivitas ekonomi masyarakat, industri serta jalannya pemerintahan. Negara yang kuat adalah negara yang ketahanan dan kemandirian energinya kuat.
Dalam konteks ini, imbuh Laode, Pertamina mengemban tugas menjaga kedaulatan negara melalui distribusi energi di seluruh pelosok negeri. Pada tahun 2021, tercatat Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi telah menambah 10 titik BBM Satu Harga, sehingga total lokasi BBM Satu Harga sejak tahun 2017 di Sulawesi adalah 31 titik.
Selain itu untuk memperluas akses energi pada tahun 2021, dilakukan juga program Pertashop dan OVOO (One Village One Outlet).
Melalui program OVOO, Pertamina memastikan akses pangkalan LPG dekat dengan masyarakat, khususnya dengan memperluas channel penjualan LPG PSO yang ditargetkan menjangkau seluruh kecamatan hingga kelurahan terutama daerah yang belum terdapat titik distribusi. Dimana tercatat sebanyak 8.594 desa/kecamatan di Sulawesi sudah terdapat pangkalan LPG sehingga hampir 100% seluruh desa/kecamatan di Sulawesi tersedia akses pangkalan LPG.