FAJAR.CO.ID, MAROS-- Meski musim hujan di Kabupaten Maros telah terjadi sejak November lalu. Namun puncak musim hujan diprediksi terjadi Januari dasarian II.
Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Maros, Rakhmat Prasetia mengatakan puncak musim hujan terjadi dibulan Desember dan Januari.
"Jadi peluang hujan terjadi pada Januari Dasarian II dimana Maros masih dalam tahap kategori menengah," ungkapnya.
Lebih lanjut kata dia, jika dibandingkan tahun 2020, jumlah intensitas hujan lebih tinggi.
"Karena beberapa faktor dinamika atmosfer lebih intensif. Dimana musim hujan yang disertai Fenomena La Nina biasanya akan menambah intensitas hujan" katanya.
Dia mengatakan untuk intensitas curah hujan pada puncak musim hujan ini diprediksi sekitar 50 sampai 100 mm.
Untuk musim hujan diprediksi akan berlangsung hingga bulan Maret mendatang.
Olehnya itu dia mengimbau agar warga bisa lebih waspada saat puncak musim hujan.
"Kita imbau agar bisa terus update informasi BMKG untuk antisipasi bencana," jelasnya.
Dia juga mengatakan biasanya saat puncak musim hujan bencana yang perlu diwaspadai adalah banjir dan longsor.
"Kita tetap waspada karena biasanya hujan lebat disertai angin kencang," katanya.
Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maros, Nasrul mengatakan pihaknya telah berkoordinasi ke pemerintah desa agar mengimbau warganya lebih waspada pada puncak musim hujan.
"Kita mengimbau kepada masyarakat maupun pemerintah setempat terkait bencana yang ada di wilayah masing-masing untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan,"ungkapnya.