FAJAR.CO.ID, KUPANG - Banjir rob masih mengancam wilayah pesisir Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Berdasar laporan Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), banjir rob kemungkinan terjadi di Pulau Flores, Alor, Sumba, Timor, Rote, Sabu, dan Pulau Raijua.
Ancaman bencana akibat rob sebelumnya diperkirakan terjadi pada 14-15 Januari dan masih berpotensi terjadi selama 15-17 Januari.
Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tenau Syaeful Hadi mengatakan potensi rob terjadi akibat pengaruh dari aktivitas pasang air laut, kondisi gelombang tinggi, angin kencang, serta curah hujan tinggi.
"Kondisi ini yang mempengaruhi dinamika pesisir di wilayah NTT berupa rob sehingga perlu diwaspadai masyarakat NTT terutama di wilayah pesisir," kata Syaeful Hadi.
Menurutnya, fenomena rob dapat memicu berbagai dampak. Seperti terganggunya aktivitas layanan transportasi di sekitar pelabuhan dan pesisir, kegiatan bongkar muat di pelabuhan, maupun aktivitas produksi garam, perikanan darat.
Syaeful mengimbau masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di wilayah pesisir agar tetap waspada dan melakukan upaya-upaya mitigasi untuk meminimalisir dampak bencana akibat rob.
Selain itu juga kapal atau perahu nelayan perlu menghentikan sementara aktivitas melaut demi keselamatan nelayan sendiri.
“Silakan masyarakat untuk terus mengikuti perkembangan informasi cuaca melalui nomor kontak 03808561910 atau whatsapp 081215122192 atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat,” bebernya. (ant/jpnn/fajar)