FAJAR.CO.ID, SURABAYA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak gelombang tinggi di perairan pesisir Surabaya. Gelombang tinggi diperkirakan terjadi hingga 20 Januari mendatang.
Kepala Forcester BMKG Tanjung Perak Muhammad Arif Wiyono mengatakan, ada peningkatan sejak 16 Januari lalu dan akan mengalami peningkatan gelombang pada 20 Januari. Peningkatan mencapai dua meter. Sehingga akan berdampak di beberapa kawasan di pesisir Surabaya seperti Perak, Kenjeran, Romokalisari, hingga kawasan Surabaya Timur.
“Ini jadi warning bagi masyarakat yang ada di kawasan pesisir. Karena ketinggian gelombang mencapai dua meter,” kata Arif Wiyono, Minggu (16/1).
Dampak ketinggian gelombang itu berimbas pada genangan air di daratan atau banjir rob. Menurut dia, tingginya gelombang ini akibat siklus bulanan. Posisi bulan saat ini di fase tengah bulan atau bulan purnama. Sehingga akan menyebabkan genangan di daratan dengan ketinggian 120 hingga 140 sentimeter dari rata-rata permukaan air laut.
“Dampaknya, muncul genangan di daratan yang dapat mengganggu transportasi di sekitarnya karena adanya astronomi ini yang utama. Waktunya terjadi pukul 22.00 hingga pukul 24.00. Untuk fenomena yang lain saya rasa gak ada,” paparnya.
Ia menambahkan, tinggi gelombang juga berpengaruh pada kecepatan angin. Bahkan di sekitar Jembatan Suramadu bisa mencapai 30 hingga 32 kilometer per jam. “Kecepatan anginnya kencang namun fluktuatif. Paling tinggi bisa capai 32 kilometer per jam,” imbuhnya.