Sementara itu, Wakil Wali Kota Surabaya Armudji mengingatkan para nelayan dan penduduk pesisir Kota Surabaya untuk waspada terhadap peringatan BMKG Maritim Tanjung Perak. Di Surabaya ada sekitar 1.900 nelayan, mulai dari Romokalisari, Sontoh Laut, Kalianak, Nambangan, dan Kejawan Putih Tambak. “Saya berharap para nelayan kita tetap waspada dan berhati-hati saat melaut,” katanya.
Armudji menerangkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Perhubungan Kota Surabaya telah memasang enam unit Weather Information Display (WID) yang digunakan untuk menyajikan data cuaca dan ketinggian gelombang secara terus menerus. “Sehingga diharapkan mampu mewujudkan keselamatan dan mengurangi tingkat kecelakaan di laut,” ungkapnya.
Ia berharap, nantinya air pasang maupun gelombang tinggi tidak berbarengan dengan turunnya hujan intensitas tinggi. Sebab, sejauh ini Pemkot Surabaya akan mengoptimalkan operasional 61 rumah pompa dan pengerukan di spot yang terjadi endapan sedimen.
“Saya ingin warga Surabaya selamat semua, termasuk nelayan serta warga yang ada di pesisir. Saya minta lurah yang memiliki penduduk nelayan agar melakukan pengawasan,” pungkasnya. (jpg/fajar)