FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- TNI-AL meluncurkan dua alat utama sistem persenjataan (alutsista) anyar. Penjaga wilayah perairan tanah air itu menambah dua kapal perang baru. Yaitu, KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 dan KRI Golok-688. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda di laut Nusantara.
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, dua kapal perang anyar itu merupakan hasil produksi anak bangsa. KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991 diproduksi PT PAL Indonesia, sedangkan KRI Golok-688 dibuat PT Lundin Industry Invest.
Tambahan dua kapal perang itu dapat memperkuat ketahanan negara serta memaksimalkan personel dalam bertugas. Menurut Yudo, memiliki kapal-kapal dengan teknologi modern bukan hanya kebutuhan, melainkan juga sebuah keniscayaan. Sebab, ancaman yang harus dihadapi semakin kompleks.
’’Kapal rumah sakit sangat penting dan diperlukan. Bantuan kemanusiaan serta penanggulangan bencana dari satu pulau ke pulau lain melintasi perairan. Karena itu, kapal rumah sakit memiliki multifungsi yang sangat dibutuhkan,’’ ujar orang nomor satu di TNI-AL itu.
Fungsi yang dimiliki KRI dr Wahidin Sudirohusodo-991, misalnya. Armada yang dikomandoi Kolonel Laut (P) Anton Pratomo itu merupakan kapal yang berfungsi sebagai rumah sakit dengan spesifikasi panjang 124 meter, lebar 22 meter, dan draught 5 meter.
Kemudian, displacement atau benaman kapal 7.300 ton. Maksimal kecepatannya mencapai 18 knot. Lalu, cruising speed 14 knot, ketahanan tugas 30 hari, dan operation range 10.000 nm. Kapal yang diambil dari nama tokoh pahlawan nasional Indonesia tersebut akan menambah kekuatan di Koarmada III.