FAJAR.CO.ID, JAWA TENGAH -- Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo hanya bisa mengelus dada. Masyarakatnya harus jadi korban bila gempa terjadi.
Betapa tidak, Ganjar prihatin setelah mengetahui aki alat pemantau aktivitas seismik atau gempa di Gunung Sumbing hilang. Diduga dicuri oleh orang tak bertanggungjawab.
Rasa keprihatinannya itu diungkapkan melalui unggahan Instagramnya, yang memperlihatkan sepenggal video aki alat yang ditanam satu meter di tanah itu sudah dalam keadaan kosong.
Ganjar menyebut, dugaan pencurian itu sebagai memperkaya diri sendiri dan mengorbankan masyarakat banyak bila gempa mengguncang wilayahnya.
"Jangan karena mencari keuntungan pribadi, keselamatan masyarakat kita korbankan. Jangan sampai pencurian early warning system seperti ini terulang," tulis Ganjar dikutip Fajar.co.id.
Dalam video yang diunggah Ganjar, salah satu petugas mengecek isi di dalam alat yang telah terkubur di tanah itu. Saat dibuka, akinya sudah tak ada dan hanya menyisakan kabel yang menggantung di dalam kotak itu.
Informasi yang dihimpun, alat pemantau gempa itu dipasang di sisi timur Gunung Sumbing yang terletak di Stasiun Cedokan, Desa Legoksari, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung.
Selama ini, petugas pos pengamatan Gunung Api Sindoro-Sumbing sempat bingung karena informasi dari alat seismik itu kurang akurat selama beberapa hari. Mereka awalnya menduga, alat itu mengalami kerusakan kecil.
Pihaknya pun berharap alat itu segera normal kembali pada 13 Januari 2022. Namun hingga pada hari itu, alat tersebut tak kunjung membaik.