FAJAR.CO.ID,MAROS-- Sebanyak 120 Penyuluh Pertanian pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros diajak bergabung dalam BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek).
Dimana sinergi antara BPJS Ketenagakerjaan dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros ini ditandai dengan perjanjian kerjasama dan sosialisasi yang digelar Selasa, 18 Januari di Ruang Aula Kantor Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Maros.
Sosialisasi ini merupakan upaya untuk membangun kesadaran masyarakat yang mayoritas berprofesi sebagai petani.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Abd Azis Ahmad mengatakan kalau yang menjadi sasaran utama dalam BPJS Ketenagakerjaan ini adalah petani.
"Petani harus sadar pentingnya memiliki jaminan sosial ketenagakerjaan. Maka dari itu, kita lakukan terobosan dengan mengajak penyuluh pertanian dan pendamping program pertanian lebih dulu sebagai peserta," jelasnya.
Dia juga mengaku sengaja mengajak para penyuluh sebagai peserta, sebab mereka bertugas langsung ke lapangan. Sehingga mereka akan menjadi contoh bagi para petani.
"Khususnya penyuluh yang bertugas di daerah terpencil, resiko yang mungkin dialami sangat besar. Untuk melakukan kunjungan kelapangan biasanya harus melewati medan yang berat," jelasnya.
Untuk total penyuluh yang akan bergabung sebanyak 120 orang yabg terdiri atas 88 orang penyuluh ASN, 21 Penyuluh Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), dan 1 Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL TBP).
Dia menambahkan kalau setelah para penyuluh, sasaran selanjutnya adalah pengurus kelompok tani, kemudian para petani, dan para kelompok usaha.