FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Mayoritas netizen setuju dengan pendapat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Sandiaga Uno, soal rumor perhelatan MotoGP di Indonesia terancam batal, karena masa karantina penonton dan pembalap yang dianggap terlalu lama.
Hal itu diungkapkan oleh CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta belum lama ini. Sandiaga pun memberikan ucapan tegas. Baginya, perhelatan MotoGP di Indonesia harus digelar, dengan protokol kesehatan ketat.
Menurutnya, kewajiban untuk menetapkan masa karantina dari 7 hingga 10 hari bagi orang yang dari luar Indonesia adalah kewajiban yang harus dilakukan.
"Olehnya kalau ada pihak yang ancam tidak menyelenggarakan MotoGP karena kebijakan kebijakan pendemi kita, secara tegas bahwa bangsa ini diatur oleh pemerintah secara hukum. kita fokuskan penangan pandemi dan pemulihan ekonomi kita," kata Sandiaga.
"Jadi kita akan selesaikan kewajiban kita tapi kita tidak terima jika diancam satu dan lain hal. Kita negara hukum yg sudah menerapkan pandemi Covid-19 sesuai kaidah terbaik," sambung dia dikutip Fajar.co.id di Instagramnya, Rabu (19/1/2022).
Di kolom komentar unggahannya itu, dibanjiri ribuan reaksi dari netizen. Penerapan protokol kesehatan adalah yang utama. Sementara perhelatan MotoGP di Indonesia pada 18-20 Maret 20220 mendatang sebagai langkah pemulihan ekonomi akibat imbas dari pandemi Covid-19.
Netizen meminta kepada mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu untuk mengancam balik pihak yang telah mengancam membatalkan ajang balap motor dunia, yang paling bergengsi ini.