FAJAR.CO.ID, JAKARTA - Seorang ekstremis Hindu di India yang juga anggota partai sayap kanan Hindu Mahasabha, Pooja Shakun Pandey menyerukan pembunuhan besar-besaran terhadap umat Muslim.
Seruan tersebut terjadi dalam sebuah konferensi di Haridwar, negara bagian Uttarakhand, pada bulan lalu.
"Jika 100 dari kita menjadi tentara dan bersiap untuk membunuh dua juta (umat Muslim), maka kita akan menang, melindungi India, dan membuatnya menjadi negara Hindu," kata Pandey, dalam sebuah video acara tersebut yang tersebar, dikutip dari CNN, Kamis 20 Januari 2022.
Dalam rekaman itu, terlihat seruan Pandey ini disambut meriah oleh kerumunan penonton.
Namun di luar India, video ini menuai amarah masyarakat.
Meski kejadian ini terjadi sebulan lalu, banyak masyarakat yang marah karena sikap pemerintah India yang minim dalam merespons komentar berisi ujaran kebencian itu.
Beberapa masyarakat menilai respons pemerintah menunjukkan iklim kehidupan yang buruk bagi umat Muslim di India.
Pengadilan Tinggi India kemudian melakukan intervensi pada Rabu 12 Januari 2022 untuk meminta respons dari negara bagian dan otoritas federal dalam sepuluh hari depan.
Di sisi lain, Pandey dan beberapa orang lain telah diinvestigasi oleh kepolisian lokal terkait penghinaan agama.
Menurut pejabat kepolisian di Haridwar, dakwaan ini dapat membuat mereka dihukum maksimal empat tahun penjara.
Pandey dan beberapa orang lain masih belum memberikan komentar terkait protes ataupun investigasi tersebut.
Menurut keterangan polisi Haridwar, Shekhar Suyal, kepolisian Uttarakhand sempat menangkap seorang pria yang menjadi pembicara dalam acara tersebut.