FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Pasca dirilisnya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) oleh Pemerintah melalui Kemendikbud Ristek, maka diperlukan pemahaman terkait implementasi dan implikasinya terhadap seluruh stakeholder yaitu Pemerintah, Dunia Usaha, Badan Penyelenggara dan Perguruan Tinggi.
Yayasan sebagai badan penyelenggara dan perguruan tinggi sebagai pelaksana perlu mendapatkan pemahaman yang sama terkait dengan program MBKM.
Pengurus Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP-PTSI) Wilayah Sulawesi Selatan akan menggelar kegiatan Lokakarya Nasional Merdeka Belajar Kampus Merdeka atau MBKM pada tanggal 28-29 Januari 2022 di Makassar.
Ketua ABPPTSI Sulsel M. Ridwan Arif mengatakan lokakarya ini menjadi pijakan untuk seluruh stakeholder untuk menerapkan MBKM.
"Ini akan menjadi sejarah karena akan menjadi momentum komitmen bersama antara Pemerintah daerah, IDUKA, Yayasan dan Perguruan Tinggi Swasta dalam penerapan MBKM di Provinsi Sulawesi Selatan," ujarnya.
Sementara itu, Rektor ITB Nobel Badaruddin selaku sekretaris ABPPTSI Sulsel mengimbau kepada seluruh pengurus yayasan atau badan penyelenggara PTS untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
"Kegiatan ini tentu sangat bermanfaat sehingga yayasan dan PTS bisa selaras dalam menerapkan MBKM di kampus kita masing-masing, apalagi ada MOU massal MBKM antara seluruh peserta lokakarya," kata Badar dalam keterangan persnya.
Dalam lokakarya nanti akan di adakan MOU bersama seluruh peserta lokakarya yang MOU antar perguruan tinggi yg akan mengadakan program MBKM. Dengna tujuan setiap PTS dapat mengimplementasikan program MB km seperti pertukaran pelajar, pembelajaran diluar program studi antar kampus, atau program yang lainnya. (selfi/fajar)