" BP2MI akan memberikan bantuan pinjaman perongkosan bagi mereka yang ingin bekerja di Jepang. Termasuk tanggungan asuransi kesehatan," ucap Benny.
Ketua LPK Yawata Education Center, Syarifuddin Tancyo mengatakan saat ini sudah ada lebih dari 20 orang yang di tempatkan di Jepang sebagai tenaga kesehatan. Rata-rata mereka bekerja di rumah sakit ataupun sebagai perawat lanzia.
"InsyaAllah kami terpercaya soal izin dan perlindungan, saat inipun mereka yang mau bergabung masih diterima. Namun harus belajar dulu minimal 6 bulan," ucapnya.
Mereka yang ingin bergabung dan bekerja di Jepang, harus menguasai bahasa Jepang. Sebab semakin bagus bahasa Jepangnya, maka semakin tinggi gajinya.
Kata Syarifuddin, saat ini pemberangkatan pekerja ke Jepang masih di tutup. Namun ada info kalau dalam waktu dekat ini akan dibuka kembali sekitar bulan Februari atau Maret.
"Kami mau berangkat lagi diatas 10 orang, InsyaAllah " ucapnya.(wis)