Sepekan kemudian tepatnya pada 12 Januari 2022, KPK menangkap Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur Mas’ud. Bupati di lokasi calon ibu kota negara baru itu diamankan bersama 10 orang lainnya.
Dalam perkara ini KPK turut mengamankan uang sejumlah Rp 1,44 miliar yang diduga uang suap. Selain Abdul Gafur Mas’ud yang merupakan politikus Partai Demokrat, KPK juga menjerat Achmad Zuhdi alias Yudi yang merupakan pihak swasta; Plt Sekda Penajam Paser Utara, Muliadi; Kadis PUTR Penajam Paser Utara, Edi Hasmoro; Kabid Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, Jusman; serta Bendahara Umum DPC Partai Demokrat Balikpapan, Nur Afifah Balqis.
Tak lama, bertepatan pada Selasa, 18 Januaro 2022 tim Satgas KPK melakukan OTT terhadap Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin. KPK menduga, Terbit Rencana menerima suap terkait proyek di wilayah Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Lembaga antirasuah juga menetapkan Kepala Desa Balai Kasih, Iskandar PA yang juga saudara kandung Terbit Rencana, serta empat orang pihak swasta atau kontraktor bernama Muara Perangin Angin, Marcos Surya Abdi, Shuhanda Citra, dan Isfi Syahfitra sebagai tersangka.
Terakhir, sehari kemudian tepat pada Rabu 19 Januari 2022, tim satgas KPK menangkap Hakim Pengadilan Negeri Surabaya Itong Isnaeni Hidayat, panitera pengganti Hamdan dan seorang pengacara Hendro Kasiono. Mereka diduga terlibat suap terkait penanganan perkara perdata PT Soyu Giri Primedika. (jpg/fajar)