Arus Bongkar Muat Kapal di Terminal Teluk Lamong Mengalami Tren Positif, Peningkatan hingga 20 Persen

  • Bagikan
Aktivitas bongkar muat dari kapal petikemas yang bersandar di Pelabuhan Teluk Lamong, Surabaya. (Riana Setiawan/Jawa Pos)

FAJAR.CO.ID, SURABAYA -- Arus bongkar muat maupun kunjungan kapal di Terminal Teluk Lamong mengalami tren yang cukup positif. Dalam setahun terakhir, pelabuhan yang berlokasi di Tambak Osowilangun, Kecamatan Benowo, Surabaya, itu mencatat adanya kenaikan. Kunjungan kapal naik 20 persen dan bongkar muat barang meningkat 20 persen.

Direktur Operasi dan Teknik PT Terminal Teluk Lamong Warsilan mengatakan, selama dua tahun terakhir kunjungan kapal maupun bongkar muat barang cenderung mengalami tren yang bagus. Artinya, selama pandemi Covid-19, pelabuhan yang berada di bawah naungan PT Pelindo itu mampu menghadapinya dengan baik. ’’Kami akan terus meningkatkan layanan pada tahun-tahun selanjutnya,” ujarnya.

Hingga Desember 2021, Warsilan menyebut ada 1.320 unit kapal peti kemas yang bersandar dan bongkar muat di Terminal Teluk Lamong. Jumlah tersebut naik 20 persen dibandingkan dengan 2020 yang hanya 1.110 kapal peti kemas. Kondisi ekonomi yang mulai membaik menjelang akhir tahun menjadi salah satu faktor pendukung naiknya jumlah tersebut.

Selain itu, kata Warsilan, ada faktor lain yang membuat jumlah kunjungan kapal naik. Salah satunya, meningkatnya kunjungan kapal ad hoc dari luar negeri yang bersandar. Hal itu merupakan dampak positif penambahan servis baru yang disebut CIS (China-Indonesia Service).

’’Itu merupakan layanan mingguan bagi kapal yang akan bersandar di Terminal Teluk Lamong dengan kapasitas bongkar muat kurang lebih 1.000 peti kemas,” papar Warsilan.

Faktor yang tidak kalah penting ialah kunjungan kapal dalam negeri. Sebab, menjelang akhir tahun lalu, ada peralihan pengiriman kelapa sawit dan turunannya. Misalnya, produk cangkang yang dulu menggunakan kapal curah kering sekarang beralih memakai moda kapal peti kemas.

  • Bagikan