FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengakui pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini menyebabkan Indonesia tidak dapat menghindar dari tekanan ketidakpastian. Untuk itu, langkah untuk memperkuat ketahanan ekonomi harus dilakukan untuk menghadapi tantangan global.
Luhut menyebut, tantangan global disektor keuangan saat ini adalah potensi penurunan likuiditas dari tapering off akibat kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS). Sehingga, Indonesia harus menyiapkan langkah dan strategi agar dapat bertahan dari berbagai gempuran disektor keuangan.
“Kita tidak dapat menghindari ketidakpastian. Kita hanya dapat menyiapkan ekonomi Indonesia agar tahan menghadapi berbagai tekanan ekonomi,” kata Luhut secara virtual, Selasa (25/1).
Luhut menuturkan, transformasi ekonomi dapat digunakan sebagai amunisi dalam upaya pemulihan. Hal itu seiring dengan mempertimbangkan tantangan global yang semakin besar dan bergerak secara dinamis.
Transformasi ekonomi, kata Luhut, juga dapat berkaca dari sektor kesehatan yang dinilai mampu mengimbangi kondisi saat ini. Jika sebelumnya Indonesia sempat mengalami kekurangan stok obat dan alat kesehatan pada saat kehadiran varian Delta, maka saat ini Indonesia mampu melakukan reformasi sistem kesehatan nasional.
“Banyak negara kini juga fokus pada hal yang sama karena mereka tidak mau terjebak dalam supremasi RRC dan India sebagai pusat produksi farmasi,” ungkapnya.
Hal yang sama juga dilakukan pada sektor komoditas. Luhut menyebut, pemerintah saat ini sedang fokus pada prioritas penerapan hilirisasi agar tidak bergantung pada ekspor bahan mentah. Hilirisasi sejauh ini telah diterapkan di komoditas kelapa sawit, bijih nikel, aluminium hingga petrokimia.