FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Masuknya Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto dalam kriteria calon Otorita Ibu Kota Negara (IKN) kini tengah menjadi perbincangan publik.
Bagaimana tidak, Danny sapaannya merupakan salah satu yang bisa dipertimbangkan sebagai figur dari Indonesia Timur.
Lantas bagaimana peluang dan tantangan Danny Pomanto masuk pimpinan IKN?
Pengamat Pengamat Politik UIN Alauddin Makassar, Dr. Firdaus Muhammad mengatakan, Danny memiliki dua latarbelakang bisa jadi alasan kuat diajukan.
Pertama, pengalaman di pemerintahan selevel Makassar itu disejajarkan Ridwan Kamil, Tri Rismaharini dan tokoh lainnya.
Kedua, Danny juga dikenal sebagai seorang arsitek, latar belakanganya turut mewarnai pemerintahannya.
“Tinggal yang lain adalah bagaimana memiliki konsep pengembangan IKN, artinya kita patut berbangga di luar Jawa ada tokoh diperhitungkan yakni Danny Pomanto,” kata Firdaus, Selasa, (25/1/2022).
Menurutnya, Danny harusnya memberikan respons positif dan memberikan statement jika bersedia ataupun tidak siap.
“Tapi saya kira karakter beliau profesional, dia bisa jalankan manakala itu dibutuhkan,” sambungnya.
Lebih jauh kata dia, terlepas ditunjuknya Danny atau tidak, setidaknya Danny dengan latar belakang pemerintahan dan arsitek bisa membangun konsep tentang IKN dan di-publish supaya menjadi pencerahan warga tentang IKN.
“Karena dipersoalkan undang-undangnya, tanah adat, ada penolakan warga setempat jadi yang mucul polemiknya sehingga pada akhirnya bisa ditolak karena belum saatnya atau merasa tidak bangga ibu kota pindah,” sebut Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi ini.