“Dan ini kita nikmati dan cermati sesama dan bisa memahami. Karena di situ dengan waktu singkat bisa dijelaskan siapa itu pak Aco, bagaimana prestasinya selama ini, dan apa rencana ke depannya.
Termasuk di antaranya rencana pembangunan kantor permanen, strategi pengelolaan partai hingga target kursi pileg, pilpres, dan pilkada,” sambungnya.
Usai fit, IAS membeberkan bocoran program penguatan kader dan kemandirian partai sebagai salah satu atensi utamanya. Eks Wali Kota Makassar itu menjamin jika diberi amanah memimpin Demokrat Sulsel, maka tidak akan menjadi beban bagi DPP Demokrat.
Ia menjabarkan akan mengupayakan sendiri biaya atau dana saksi pada Pemilu 2024 mendatang. Teknisnya, akan dilakukan bersama jajaran pengurus mulai tingkat provinsi hingga anak ranting. Pihaknya pun telah mengkalkulasi perihal kebutuhan saksi di 26.143 Tempat Pemungutan Suara (TPS) lingkup Provinsi Sulsel.
“Ke depan jika diberi amanah, kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengupayakan biaya saksi. Kami tidak mau itu membebani DPP,” ungkap IAS, saat mengikuti uji kelayakan dan kepatutan alias fit and propert test Calon Ketua DPD Demokrat Sulsel secara virtual oleh Tim 3 DPP, Rabu (26/1/2022).
Sekadar diketahui, ada dua kandidat yang menjalani fit and propert test. Selain IAS, juga ada Ni’matullah alias Ulla. Visi dan misi serta gagasan mereka diuji oleh Tim 3 DPP yang akan menentukan siapa figur yang paling layak untuk memimpin Demokrat Sulsel. Adapun Tim 3 DPP terdiri dari Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Sekjen Teuku Riefky Harsya, dan Ketua BPOKK Herman Khaeron.