FAJAR.CO.ID, SULUT -- Seorang wanita mengamuk bahkan meminta ditembak oleh polisi daripada suntik vaksin Covid-19. Kejadian itu sempat hebohkan dunia maya. Padahal menurut polisi, pihaknya hanya melakukan imbauan vaksinasi.
Bahkan, pihaknya tidak melakukan paksaan kepada wanita dalam video tersebut. Kabid Humas Polda Sulut, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengatakan, imbauan itu pun dilakukan secara baik- baik kepada wanita tersebut.
"Kemudian mendatangi salah satu rumah warga yang belum disuntik vaksin, dan menyampaikan imbauan serta ajakan secara baik-baik. Namun justru warga tersebut menolak dengan keras," kata Jules dalam keterangannya yang diterima Fajar.co.id, Kamis (27/1/2022).
Menurutnya, wanita berdaster hijau itu mengira polisi dan pemerintah setempat melakukan paksaan. Jules pun menegaskan, imbauan yang dilakukan oleh anggotanya itu sama sekali tak ada paksaan.
"Tidak ada pemaksaan. Pihak pemerintah desa dan kepolisian saat itu hanya mengimbau yang bersangkutan untuk mengikuti vaksinasi di lokasi terdekat,” jelasnya.
Agar situasi tidak semakin parah, aparat pun meninggalkan wanita yang sudah tersulut emosi itu.
Sebelumnya diberitakan, adu argumen antara satu aparat kepolisian dengan seorang wanita, berlangsung sengit. Dengan lemah lembut, polisi itu terus memberikan pemahaman soal suntik vaksin Covid-19, kepada wanita berdaster tersebut.
Karena merasa dipaksa, akhirnya wanita itu pun mengamuk. Dia mengaku tak ingin disuntik vaksin, karena telah banyak memakan korban jiwa.