Hal menarik pun ia ungkapkan selama menjadi apoteker, sehingga menilai layanan ini akan sangat dibutuhkan.
“Saya menemukan ada pasien yang tidak meminum obat secara rutin, dan dia tidak mengungkapkan ke nakes lain, ketika bisa bercerita kekhawatiran dan kesulitan dia yang tidak diungkapkan, hanya ke saya, luar biasa sekali rasanya,” ungkap David Wijaya.
Apoteker juga berperan penting dalam meracik obat terapi Covid-19, dan menghadapi situasi keos akibat permintaan yang tinggi, sampai ulah para penimbun.
Tak jarang, apotek juga mengalami kekosongan obat, dan yang paling parah sampai harus ditutup, karena karyawan terpapar Covid-19
ataupun sepi.
”Tapi di lapangan kadang dianggap belum setara tenaga kesehatan lain. Karena itu saya buat BijakObat juga untuk ‘menampar’ para farmasis agar lebih berinteraksi dengan masyarakat, Pokoknya kalau Ingat Obat, Ingat Apoteker,” katanya.(wis)