FAJAR.CO.ID, JEMBER -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menemui siswa SMA Negeri Pakusari Jember. Dia memastikan pembelajaran berjalan baik dan normal usai viralnya video seorang guru yang memanggil salah seorang murid dengan panggilan yang dianggap rasis.
Siswa tersebut merupakan peserta Program Afirmasi Pendidikan Menengah (Adem). Program Adem merupakan salah satu upaya pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk pemerataan kualitas Pendidikan. Khususnya bagi anak-anak Papua dan Papua Barat terbaik serta daerah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) lainnya. Mereka disiapkan agar memiliki kemampuan belajar yang setara dengan sebagian besar anak-anak di Pulau Jawa dan Bali.
”Insya Allah semua permasalahan sudah diselesaikan dengan baik dengan cara-cara kekeluargaan. Keduanya pun telah saling memaafkan,” ungkap Khofifah.
Gubernur Khofifah memastikan, oknum guru yang bermasalah tersebut telah mengakui kesalahannya dan meminta maaf. Saat ini yang bersangkutan juga menjalani sanksi dipindahtugaskan dari SMAN Pakusari Jember.
”SMA ini kan ada dalam koordinasi Pemprov Jatim. Jadi guru yang bersangkutan akan mendapatkan penugasan di tempat lain. Yang bersangkutan mendapatkan sanksi dengan dipindahtugaskan ke tempat lain yang tidak terkait dengan proses belajar mengajar. Kemudian hal-hal yang terkait dengan proses pembelajaran di SMAN Pakusari kita harapkan semua berjalan seperti semula termasuk murid yang ada dalam Program Adem semuanya bisa berjalan seiring dengan harapan dan cita-cita mereka,” kata Khofifah.