Sepuluh Pekan Menyebar, Begini Gambaran Penularan Omicron di Indonesia

  • Bagikan
Ilustrasi Omicron

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Usai libur Natal dan Tahun Baru, kasus Covid-19 di tanah air kembali naik hingga puncaknya 16 ribu kasus sehari pada Selasa, 1 Februari. Peningkatan kasus ditandai dengan semakin meluasnya varian Omicron. Padahal, varian ini baru akhir November diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai Variant Of Concern (VOC).

Dalam data Satgas Covid-19, Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyebut data per 2 Januari 2022, peningkatan kasus mingguan aktual sebesar 1.500 kasus/minggu. Lebih rendah dari 3 prediksi yaitu, apabila terjadi peningkatan maksimal 400.000 kasus/minggu, peningkatan maksimal 250.000 kasus/minggu dan apabila terjadi peningkatan penularan sebesar 50 persen, serta 80.000 kasus/minggu yang dianggap sebagai estimasi yang paling mungkin terjadi.

“Kabar baiknya, meskipun saat ini kasus sedikit mengalami peningkatan, namun masih jauh lebih rendah bahkan dari estimasi yang diprediksi paling mungkin terjadi,” kata Prof Wiku baru-baru ini.

Menurutnya, meski ada peningkatan pada Keterisian tempat tidur di ruang Isolasi RS Rujukan, namun besarannya tetap di bawah 10 persen. Hal yang sama juga terjadi pada tren kematian harian yang sedikit mengalami kenaikan. Tetapi, kenaikannya tetap rendah jika dibandingkan dengan tren di bulan November-Desember 2021.

Lalu, dari sisi kekebalan komunitas, per 20 Januari 2022, capaian vaksinasi dosis lengkap telah mencapai 45,92 persen persen dari total populasi. Dari aspek protokol kesehatan, terjadi tren peningkatan persentase Provinsi yang patuh memakai masker dan menjaga jarak. Data Mei 2021 lalu hanya sekitar 30 persen dari total 34 Provinsi yang patuh, saat ini angkanya meningkat melebihi 60 persen dari 34 Provinsi.

  • Bagikan