Guna memudahkan konsumen memesan jasa pengiriman barang, Trawlbens juga memanfaatkan teknologi dengan menghadirkan aplikasi. "Pelanggan bisa kirim barang meski dari rumah. Cukup order dari aplikasi, barangnya dijemput dan diantar sampai ke tujuan. Pelanggan bisa cek di aplikasi kiriman barangnya sudah sampai di kota mana," jelas Beni.
Adapun saat ini Trawlbens juga sudah melebarkan sayap bisnisnya ke wilayah Makassar karena melihat besarnya permintaan akan jasa logistik berbiaya murah dari para pelaku UMKM di sana. Menurut Beni, Makassar memiliki banyak UMKM dari beragam industri seperti industri kreatif hingga industri makanan. "Dan ini tentunya membutuhkan support dari jasa kargo yang harganya murah supaya produk mereka bisa dikirimkan ke seluruh Indonesia dan menjangkau konsumen di seluruh Indonesia," ucapnya.
Selain Makassar , Trawlbens juga sudah membuka hub di wilayah Banjarmasin dan Bandung. Menurut Beni, Banjarmasin menjadi hub untuk pengiriman ke seluruh wilayah di pulau Kalimantan dan sebaliknya. Demikian juga dengan Makassar, yang diposisikan sebagai hub untuk pulau Sulawesi.
Sebagai informasi, tantangan biaya logistik pernah disinggung oleh Asisten Deputi Koperasi dan UMKM Kemenko Perekonomian, Iwan Faidi. Menurutnya biaya logistik yang mahal masih menjadi momok bagi UMKM domestik. "Kendalanya faktor geografis Indonesia, biaya logistik sangat mahal," terangnya dalam acara Dialog Produktif Rabu Utama bertajuk Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) 2021.
Biaya logistik ini pun menjadi masalah utama yang tengah dihadapi mayoritas pelaku UMKM domestik. "Sehingga banyak dari harga-harga mereka yang tidak bisa bersaing dibandingkan produk luar yang cukup murah," paparnya.