Mengawali pemaparannya, Suyitno menyampaikan bahwa silaturahmi dalam suasana Pandemi COVID-19 diharapkan menjadi pemicu dan pemacu dalam meningkatkan imun.
Menyinggung tata Kelola perguruan tinggi, Prof Suyitno tidak pernah meragukan kemampuan Muhammadiyah dalam mengelola pendidikan tinggi. Namun ia berharap, Perguruan Tinggi Muhammadiyah di luar Jawa juga bisa senantiasa meningkatkan kualitas.
Indikator tata kelola yang baik, lanjutnya, dapat dilihat pada status akreditasi institusi maupun program studi. Direktur Diktis Kemenag ini mengapresiasi Unismuh, karena dua prodi dalam lingkup Fakultas Agama Islam (FAI) telah meraih akreditasi A, yakni Prodi Pendidikan Agama Islam dan Hukum Ekonomi Syariah.
“Kalau bicara nasionalisme, NKRI harga mati. Bagi perguruan tinggi, akreditasi harga mati,” ungkap Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang itu, disambut tawa hadirin.
Namun ia mengingatkan, proses penyiapan dokumen akreditasi tidak bisa ditempuh dengan waktu singkat maka semuanya harus dipersiapkan dengan terstruktur dan terencana dengan baik.(adv)