FAJAR.CO.ID, MAKASSAR – Gejala Omicron disebut agak sulit dideteksi dibandingkan dengan varian sebelumnya seperti delta.
Epidemiologi Unhas, Ansariadi mengatakan, daya tular omicron jauh lebih besar dibandingkan dengan varian sebelumnya.
“Banyak yang tertular dibandingkan sebelumnya. Dulu saja ratusan per hari selama beberapa Minggu. Mudah-mudahan tidak seperti itu,” katanya, Kamis, (3/2/2022).
“Virusnya banyak tinggal di tenggorokan. Delta di paru-paru. Varian sebelumnya, lama baru naik. Delta pelan-pelan. Omicron langsung lari 1000,” sambungnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Makassar dr Nursaidah Sirajuddin mengatakan, Omicron cenderung seperti flu biasa.
Meski telah ada empat Laboratorium yang ada di Sulsel yang mampu mendeteksi varian omicron, sampel tetap harus dikirim ke Litbangkes Kementerian Kesehatan.
Sejauh ini kata dia sudah ada 11 sampel yang dikirim ke Litbangkes. Saat ini masih menunggu hasilnya.
“Sudah dikirim 11 sampel ke Litbangkes. Masih menunggu hasilnya. Karena baru empat rumah sakit di Sulawesi Selatan yang bisa mendeteksi varian omicron dalam bentuk skrining. Tetapi yang menentukan ya atau tidak dari varian itu masih tetap Litbangkes,” pungkasnya. (selfi/fajar)