FAJAR.CO.ID, MAKASSAR -- Kekosongan posisi wakil gubernur Sulsel yang sebentar lagi ditinggalkan Andi Sudirman Sulaiman sebagai gubernur Sulsel definitif, menjadi perhatian serius PDIP. Kader PDIP berlatar pengacara, Muhammad Nursalam menyampaikan momentum ini mesti menjadi perhatian serius partainya mendorong kader sebagai wagub.
Di antara nama yang beredar adalah Ketua Mahkamah Partai yang juga legislator Sulsel Andi Ansyari Mangkona. Bagi Salam, sapaan Muhammad Nursalam, momentum ini mesti menjadi perhatian serius elite PDIP baik di Sulsel dan DPP untuk bangkit, setidaknya menjadi tiga besar. Bila ingin meningkatkan elektabilitas partai, posisi wagub mesti dikunci.
"Sebagai partai pengusung, inilah momentum PDIP memperjuangkan kader. Kami harap ketua DPW dan pengurus DPP memperhatikan ini," kata Salam.
Lobi politik dan komunikasi lintas partai di tingkat pengurus elite dibutuhkan. Soal figur yang diusulkan partai menurutnya tidak hanya Ansyari. Sosok Ketua Baguna Sulsel yang juga mantan calon wakil wali kota Makassar, dr Fadli Ananda disebutnya layak diduetkan dengan Andi Sudirman.
Ia juga menepis isu yang menyebutkan gubernur definitif nantinya akan bekerja tanpa wakil. Dalam kalkulasi politiknya hal itu justru merugikan gubernur dalam memimpin pemerintahan.
Terpisah, dr Fadli enggan mengomentari wacana yang menyebut dirinya masuk dalam bursa pengusungan wagub Sulsel.
Baginya, siapa pun kader partai yang ditetapkan mesti didukung untuk kemaslahatan daerah. Namun secara pribadi, dia berharap posisi tersebut diisi kader PDIP. Parpol pengusung lainnya adalah PKS dan PAN. (ikbal/fajar)