"Ini berkah adanya bantuan benih unggul dari Kementan,"
Bantuan yang dimaksud. Yakni, benih padi lahan tadah hujan 7.415 ha lengkap dengan sarana pupuk NPK, POC, dan pestisida, benih padi rawa TP 3.500 ha, rawa PEN 1.391 ha, beni padi inbrida TP 6.000 ha, sawah PEN 4.707 ha, benih padi banjir pertama 468 ha dan banjir kedua 7.415 ha.
Menyikapi hal itu , Mentan RI SYL, berharap pengembangan integrated farming dapat membantu kebutuhan swasembada pangan nasional yang ditargetkan tahun ini.
Pemkab Wajo pun diminta menyediakan tambahan lahan seluas 1.000 ha untuk dibina kedepannya. Ia pun menghimbau Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian, Ali Jamil dan Dirjen Tanaman Pangan, Suwandi untuk menyalurkan bantuan di Wajo.
"Masa kampung orang bagus, kampung saya tidak bisa. Kami sudah tadi suruh direktur turun tangan menyiapkan timnya. Berkolaborasi dengan DPKP Wajo. Siapkan konsepnya dan fakta integritas. Maret bisa langsung dilaksanakan," ucapnya.
Mantan Gubernur Sulsel dua periode pun mengaku, pertanian adalah sektor perekonomian yang tetap tumbuh meski di tengan pandemi Covid-19.
"Pertanian itu menjadi kebutuhan. Memberikan kita makan, membuat lapangan kerja. Kita targetkan tahun ini swasembada pangan," tutupnya. (man)