Virtual Black Stone Initiative adalah proyek Badan Urusan Pameran dan Museum Arab Saudi yang bekerja sama dengan Universitas Umm Al Qura. Presiden Umum Urusan Masjidilharam dan Masjid Nabawi Syekh Dr Abdulrahman bin Abdulaziz Al Sudais menjadi orang pertama yang mencoba teknologi VR Hajar Aswad tersebut.
’’Arab Saudi memiliki situs keagamaan dan sejarah besar yang harus kita digitalkan dan komunikasikan kepada semua orang melalui sarana teknologi terbaru,’’ ujar Sudais kala peluncuran seperti dikutip Middle East Monitor terkait dengan tujuan Virtual Black Stone Initiative.
Dengan adanya inisiatif itu, umat muslim bisa merasakan, menyentuh, bahkan mencium aroma Hajar Aswad meski tidak ke Makkah secara langsung. Itu sekaligus menjadi obat rindu karena hingga saat ini kedatangan ke Saudi masih dibatasi akibat pandemi.
Jumat (4/2) lalu, Departemen Urusan Keagamaan Turki (Diyanet) menjelaskan bahwa mengunjungi Kakbah lewat metaverse tidak akan dianggap sebagai pelaksanaan ibadah haji yang sah.
’’Jemaah bisa berkunjung ke Kakbah di metaverse, tapi tidak akan dianggap sebagai ibadah. Untuk ibadah, harus datang langsung,’’ tegas Direktur Departemen Layanan Haji dan Umrah Diyanet Remzi Bircan.
Dia mengibaratkan VR yang diluncurkan Saudi seperti VR yang memperlihatkan Museum Arkeologi di Istanbul. ’’Seperti berkeliling museum dengan VR, Saudi memulai program perjalanan virtual ini untuk mempromosikan Kakbah,’’ tambahnya.(jpc/fajar)