FAJAR.CO.ID, ENREKANG-- Di tengah polemik dugaan penggusuran yang dilakukan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XIV di Kecamatan Maiwa, Kabupaten Enrekang. Beberapa warga justru memberikan dukungan kepada perusahaan BUMN itu.
Lewat gerakan Masyarakat Maiwa Bersatu Peduli BUMN, puluhan warga akan menyampaikan aspirasi mereka di depan Gedung DPRD Enrekang besok, Kamis (10/2/2022).
Aska Tanaman Unit Keera Maroanging PTPN XIV, Ahmad Jidi mengatakan selama ini pegawai harian dan tetap yang sudah bekerja di lahan kelapa sawit mengeluhkan pemberitaan dan informasi yang beredar di media sosial.
"Kami ini juga warga Maiwa, di PTPN itu ada sekitar 500 orang yang bekerja itu sejak 2016. Sampai hari ini, datanya ada 420 warga Maiwa yang menggantungkan hidup mereka di PTPN," kata Ahmad kepada Fajar.co.id, Rabu (9/2/2022).
Ahmad menyebutkan hadirnya PTPN justru memberikan penghidupan ke warga Maiwa. Terlebih jika pabrik kepala sawit beroperasi nanti, tentu akan membuka lapangan kerja baru lagi.
"Justru PTPN membuka lapangan kerja bagi warga Maiwa. Kalau perluasan lahan sesuai rekomendasi Bupati Enrekang dan pabrik terbangun, tentu lebih banyak lagi warga yang direkrut," jelasnya.
Soal demo dan aksi penolakan yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Massenrempulu (AMPU). Ahmad menyebut hal itu sangat berdampak pada karyawan PTPN.
"Sangat terganggu, ada karyawan yang merasa tidak nyaman. Terutama pemberitaan dan di media sosial yang tidak mewakili, seakan-akan semua masyarakat menolak, padahal banyak yang mendukung," ungkapnya.