IPB University Gelar FGD Identifikasi Permasalahan Perkebunan Kakao di Luwu Utara

  • Bagikan

"kami berharap kegiatan ini apa yang menjadi pelengkap souvenir yang sudah begitu banyak, kalau kita bicara kakao sudah banyak aktivitas sudah kami lakukan. namun memang tak cukup-cukup karna perkembangan teknologi, informasi kemudian ilmu pengetahuan dan belum lagi kondisi alam yang terus mengalami perubahan, "ujarnya.

oleh karena itu kehadiran perguruan tinggi sangat penting dalam melengkapi semua upaya yang dilakukan pemereintah daerah. terutama untuk memastikan bahwa sektor perkebunan yang menyumbang search Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kepada Kabupaten Luwu Utara sekitar 22%, sektor pertanian dalam arti luas penyumbang search Produk Domestik Regional Bruto tertinggi dari sektor lain yaitu 47,02%.

"saya kira ini angka yang cukup besar dan kita berharap tidak hanya sekedar besar di angka-angka. namun takkala penting bagaimana kemudian berdampak pada kesejahtraan petani dan tentu juga berdampak pada terjaganya lingkungan berkelanjutan yang kita butuh pasca banjir bandang (recovery) terkait sektor perkebunan kakao yang terdampak, "imbuhnya.

Kata Indah, Pemerintah Luwu Utara berkomitmen untuk melakukan pendekatan kondisi alam, kultur yang ada disekitarnya sehingga tidak menjadi merasa asing apa yang mereka lakukan. bahwa sebenarnya meskipun melakukan pelatihan, dia juga para pelaku bisa menjadi guru (shering) pengalaman. jadi bukan hanya bisnisnya, peningkatan kesejahtraan. tapi shering inforamasi dari praktek praktek baik yang telah dilakukan petani dilapangan.

"Pemda Luwu Utara berkomitmen pada komoditi unggulan agar dapat terjaga seperti Kakao lestari, sagu abadi, pangan berkelanjutan, "tutupnya.(rls)

  • Bagikan

Exit mobile version