Kampanye Pilpres Filipina Dimulai, Protokol Kesehatan Ketat Menjadi Syarat

  • Bagikan
JAGA JARAK: Kandidat presiden oposisi Leni Robredo (kiri) berbicara dari sebuah truk saat kampanye di Kota Libamanan, Provinsi Camarines Sur (AFP)

FAJAR.CO.ID, FILIPINA -- Kampanye pemilihan presiden di Filipina mulai digelar sejak Selasa (8/2) hingga tiga bulan ke depan. Pemungutan suara akan diselenggarakan pada 9 Mei.

Kampanye di tengah pandemi menjadi tantangan tersendiri. Protokol kesehatan ketat menjadi syarat. Para kandidat dilarang bersalaman, berciuman, dan memeluk, serta harus membatasi kehadiran pendukung di tiap kampanye.

Kampanye untuk sekitar 18 ribu posisi lokal seperti gubernur, wali kota, dan anggota dewan kota digelar mulai 25 Maret nanti. Lebih dari 67 juta warga Filipina terdaftar sebagai pemilih. Termasuk 1,7 juta warga yang tinggal dan bekerja di luar negeri.

Ferdinand Marcos Jr alias Bongbong masih memimpin survei capres. Dia menebar janji akan mempersatukan negaranya. Nama Bongbong kian bersinar setelah Sara Duterte menyatakan bakal bergabung menjadi wakilnya. Putri presiden incumbent Rodrigo Duterte itu juga memiliki dukungan yang tinggi. Di Filipina, pemilu presiden dan wakil presiden digelar terpisah.

”Persatuan adalah langkah pertama untuk keluar dari krisis yang kita alami sekarang,” ucap Bongbong dalam kampanyenya, seperti dikutip Agence France-Presse.

Lawan terkuat Bongbong, Leni Robredo, berada di urutan kedua. Dia kemarin menggelar kampanye di Lupi, Camarines Sur. Robredo berusaha menarik simpati demi mengejar ketertinggalan dari Bongbong. Jarak dukungan untuk Robredo dan Bongbong terbentang jauh, namun peluang menang masih ada. (jpg/fajar)

  • Bagikan

Exit mobile version