Pasar kecerdasan buatan didukung oleh komputasi awan diperkirakan akan mencapai nilai lebih dari USD 100 miliar dalam waktu dekat. Transisi ke kendaraan berbasis listrik diperkirakan akan membutuhkan 1,4 miliar armada baru. Penetrasi pembayaran digital sudah melebihi 40% secara global dan akan terus bertransformasi seiring kehadiran teknologi baru seperti Blockchain.
Djumariah Tenteram, Direktur Retail Banking PermataBank mengatakan Batavia Technology Syariah Equity USD merupakan bukti komitmen kerja sama antara PermataBank dan BPAM yang telah terjalin dengan baik dan berkelanjutan. Kolaborasi strategis antara PermataBank dan BPAM dalam menawarkan produk-produk reksa dana tematik diharapkan dapat menjawab keinginan serta kebutuhan pasar dan investor.
"Berkembangnya teknologi yang semakin maju saat ini, dimana akses digital yang semakin meningkat, membuat hampir semua aktivitas publik menjadi digital. Investasi juga dipengaruhi oleh era digitalisasi dimana investor mencari akses yang lebih mudah untuk berinvestasi, terutama pada sektor teknologi. PermataBank berkomitmen untuk terus beradaptasi dengan memberikan kemudahan akses pada produk investasi yang memberikan nilai tambah bagi investor melalui PermataMobile X, mobile banking kami. Investor dapat dengan mudah melakukan investasi semudah melakukan kegiatan digital lainnya dalam genggaman,” kata Djumariah.
Lilis Setiadi, President Director PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen menambahkan, kehadiran teknologi sebagai salah satu megatrend dunia telah menarik perhatian investor di seluruh dunia untuk berinvestasi pada perusahaan-perusahaan berbasis teknologi, tidak terkecuali di Indonesia.