Polisi Tangkap Warga Desa Wadas, Fahri Hamzah Menangis

  • Bagikan
Fahri Hamzah

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Sudah banyak publik figur yang angkat bicara soal bentrok polisi dengan warga Desa Wadas, yang menolak proyek pembanguan Bendungan Bener karena dianggap akan merugikan mereka.

Apalagi, beberapa dari mereka ada yang ditangkap oleh polisi saat bentrokan itu terjadi. Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah pun angkat bicara.

Fahri menyoroti tindakan aparat kepolisian sebagai abdi negara, yang dibekali senjata dan wewenang oleh negara, justru menyakiti hati dan fisik masyarakat.

"Memang kita hanya memberikan akses alat kekerasan pada aparat negara tapi penggunaannya bukan untuk bertindak semena-mena," tulis Fahri di akun Twitternya, Rabu (9/2/2022).

Mantan Wakil Ketua DPR RI ini melanjutkan, uang hasil pajak yang dipotong dari penghasilan rakyat dan dipakai negara untuk membeli persenjataan aparat, seharusnya, lanjut Fahri, sebagai pelindung. Bukan sebaliknya.

"Karena alat kekerasan itu dibeli dengan uang rakyat maka tugas utamanya adalah "melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darahnya," kata Fahri yang diakhiri emoticon menangis, dikutip Fajar.co.id.

Sebelumnya, puluhan warga Desa Wadas terlibat bentrok dengan polisi karena menolak proyek pembangunan Bendungan Bener, Kabupaten Purworejo. Sebanyak 64 orang pun ditangkap.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, minta maaf. Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Polda Jawa Tengah aga segera membebaskan warga Desa Wadas agar segera dibebaskan dan dipulangkan.

"Kejadian kemarin mungkin ada yang merasa betul-betul tidak nyaman. Saya minta maaf dan bertanggungjawab," kata Ganjar di unggahan Instagramnya, Rabu (9/2/2022).

  • Bagikan

Exit mobile version